BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknik Komunikasi adalah mata kuliah semester dua bagi mahasiswa Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Diponegoro, Semarang. Dalam mata kuliah ini, mahasiswa mendapat tugas besar secara berkelompok seperti : pembuatan film, poster, website, dan laporan konsep design. Tugas besar ini akan dipresentasikan pada akhir semester sebagai nilai ujian akhir mata kuliah ini.
Komunikasi adalah suatu hubungan atau interaksi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Komunikasi bertujuan untuk memberikan informasi yang dibutuhkan kepada seseorang, untuk memotivasi orang lain untuk ,melakukan suatu tindakan tertentu, bisa juga untuk mengontrol tindakan seseorang dan untuk mengekspresikan perasaan dan emosi. Komunikasi merupakan suatu hak yang sangat penting dimiliki oleh setiap individu sebagai makhluk sosial. Demikian juga halnya dengan seorang perencana, pernecana atau planner pun sangat perlu untuk dapat berkomunikasi dengan baik dan mengetahui bagaimana teknik komunikasi yang baik dan tepat. Teknik Komunikasi penting dan harus dikuasai oleh seorang planner karena diperlukan dalam perencanaan, teori, analisis metode dan kemampuan pengambilan keputusan serta etika. Selain itu komunikasi juga sangat diperlukan untuk mempresentasikan hasil-hasil model rencana planner tersebut.
Komunikasi meliputi berbagai macam. Ada komunikasi lisan dan komunikasi tertulis. Komunikasi lisan merupakan komunikasi yang terjadi secara langsung. Dan komunikasi tertulis contohnya poster, surat, spanduk dan lain sebagainya. Selain itu, komunikasi terbagi menjadi komunikasi langsung dan tidak langsung. Seperti namanya komunikasi langsung adalah komunikasi antara pemberi informasi dengan penerima informasi yang terjadi secara langsung tanpa adanya suatu perantara.Sedangkan komunikasi tidak langsung merupakan komunikasi yang terjadi melalui suatu perantara atau suatu media. Seiring dengan kemajuan zaman pun komunikasi dapat dilakukan dengan banyak cara. Misalnya dengan media poster, website, atau film seperti yang kami praktekkan.
Tema yang diambil oleh kelompok kami adalah Wisata Budaya Nusantara. Kelompok kami membuat film yang berjudul Legenda Kelenteng Sam Po Kong.
Kelenteng Sam Po Kong adalah salah satu tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi. Kelenteng Sam Po Kong terletak di daerah Simongan, sebelah barat daya Kota Semarang. Kelenteng Sam Po Kong disebut juga Gedung Batu Sam Po Kong. Disebut Gedung Batu karena bentuknya merupakan sebuah Gua Batu besar yang terletak pada sebuah bukit batu, tetapi ada sebagian orang yang mengatakan bahwa sebenarnya asal kata yang benar adalah Kedong Batu alias tumpukan batu-batu alam yang digunakan untuk membendung aliran sungai.
Komplek Kelenteng Sam Po Kong terdiri atas sejumlah anjungan yaitu Klenteng Besar dan gua Sam Po Kong, Klenteng Tho Tee Kong, dan empat tempat pemujaan (Kyai Juru Mudi, Kayai Jangkar, Kyai Cundrik Bumi dan mbah Kyai Tumpeng). Kelenteng Besar dan gua merupakan bangunan yang paling penting dan merupakan pusat seluruh kegiatan pemujaan. Gua yang memiliki mata air yang tak pernah kering ini dipercaya sebagai petilasan yang pernah ditinggali Sam Po Tay Djien (Cheng Ho)
Menurut cerita, Laksamana China bernama Cheng Ho sedang mengadakan pelayaran menyusuri pantai laut Jawa dan sampai pada sebuah teluk atau semenanjung, karena ada awak kapalnya yang sakit, ia memerintahkan membuang sauh. Kemudian ia menyusuri sungai yang sampai sekarang dikenal dengan sungai Kaligarang. Ia mendarat disebuah desa, Simongan. Setelah sampai di daratan, ia menemukan sebuah peristirahatan dan dipergunakan untuk tempat bersemedi dan bersembahyang. Ia tertarik dan merasa tenang ditempat itu, akhirnya ia memutuskan untuk sementara waktu beristirahat dan menetap ditempat tersebut. Sedangkan awak kapalnya yang sakit dirawat dan diberi obat dari ramuan dedaunan yang ada disekitar tempat itu.
Konon, setelah Cheng Ho meninggalkan tempat tersebut karena ia harus melanjutkan pelayarannya, banyak awak kapalnya yang tinggal di desa Simongan dan kawin dengan penduduk setempat. Mereka bersawah dan berladang ditempat itu. Cheng Ho memberikan pelajaran bercocok-tanam dan dimalam hari mereka berkumpul didalam gua batu dan Cheng Ho memberikan pelajaran serta ajaran-ajaran tata cara pergaulan hidup di dunia. Cara bersyukur kepada Sang Pencipta serta menghormati para leluhur–nenek moyang.
Sehingga setelah Cheng Ho meninggalkan tempat itu untuk melanjutkan pelayarannya, mereka yang tinggal di Simongan, secara teratur melakukan pemujaan dan penghormatan kepada Cheng Ho guna menghormati jasa-jasanya. Sekarang peringatan atau sembahyang dilakukan pada setiap tanggal satu dan lima belas. Sekarang Kelenteng Sam Po Kong ini digunakan sebagai tempat pemujaan, bersembahyang, dan berziarah.
1.2 Tujuan dan Sasaran
Tujuan dari pembuatan film ini adalah untuk memperkenalkan salah satu tempat wisata budaya di Semarang yaitu Kelenteng Sam Po Kong. Keindahan Kelenteng Sam Po Kong diperkenalkan kepada masyarakat luas agar wisatawan asing maupun lokal mengetahui bahwa Kelenteng Sam Po Kong merupakan cagar budaya yang perlu dilestarikan keberadaannya.
Untuk memperoleh tujuan tersebut di atas, sasaran yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :
· Mencari dan mengumpulkan informasi mengenai Kota Semarang dari berbagai media.
· Melakukan survei ke Kelenteng Sam Po Kong.
· Membuat film dengan setting di Kelenteng Sam Po Kong berdasarkan skenario yang dibuat untuk memperkenalkan Kelenteng Sam Po Kong yang ada di kota Semarang.
· Membuat poster sebagai identitas film yang dibuat yang berfungsi menggambarkan film dan menarik minat masyarakat ramai untuk melihat film tersebut.
· Mempublikasikan produk akhir yang berupa film dan poster ke dalam website kelompok.
· Mempresentasikan produk akhir sebagai media untuk berkomunikasi dan memperkenalkan hasil karya sebagai hasil kreativitas kelompok kami.
1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup materi dan penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut :
1. Penyusunan laporan, pembuatan poster, pembuatan poster dan presentasi film.
2. Obyek wisata budaya kelenteng Sam Po Kong di Kota Semarang.
1.4 Rincian Anggota Kelompok
Kelompok kami terdiri dari tujuh anggota. Untuk menyelesaikan tugas besar teknik komunikasi ini, kelompok kami mempunyai empat penanggung jawab yaitu :
1. Koordinator Skenario
v Virgawasti Dyah P. (21040110120006)
v Kenida Ajeng S. (21040110130086)
2. Koordinator Banner
v Nur Ratna Mukti (21040110120022)
v Ninik Wahyuning Tyas (21040110120058)
3. Koordinator Website
v Zulinar Irfiyanti (21040110130070)
4. Penanggung Jawab Dokumen Audio Visual
v Paldibo A. Sitorus (21040110120020)
v Bastian Tri Noviandi (21040110141024)
Lampiran kontribusi tiap kelompok :
Virgawasti Dyah P.
1. Membuat banner
2. Membuat skenario
3. Membuat sinopsis
4. Menentukan lokasi syuting
Zulinar Irfiyanti
1. Membuat Skenario
2. Membuat website
3. Menentukan karakter pemeran
Kenida Ajeng S.
1. Membuat laporan
2. Membuat Skenario
3. Menentukan karakter pemeran
Nur Ratna Mukti
1. Membuat laporan
2. Kameramen
3. Membuat presentasi
Ninik Wahyuningtyas
1. Membuat laporan
2. Kameramen
3. Membuat presentasi
Paldibo S.
1. Mengedit film
2. Kameramen
Bastian
1. Mengedit film
Diketahui,
Deanissa
Kormat
1.5 Sistematika Penulisan
Buku Konsep Design ini terdiri atas empat bab yaitu Pendahuluan, Kajian Teori, Konsep Pembuatan, dan Penutup. Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan seperti berikut ini :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini meliputi latar belakang, tujuan dan sasaran, ruang lingkup materi, rincian anggota serta pembagian tugasnya, dan terakhir adalah sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN TEORI
Berisi tentang dasar – dasar komunikasi melalui media poster, website, dan film beserta teori proses pembuatannya.
BAB III KONSEP PEMBUATAN
Bab ini berisi bagaimana design dan proses kelompok kami dalam pembuatan poster, website, dan film.
BAB IV PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Teori Dasar Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pernyataan yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain sebagai konsekuensi dari hubungan sosial. Komunikasi berlangsung apabila antara orang-orang yang terlibat terdapat kesamaan makna mengenai suatu hal yang dikomunikasikan. Komunikasi memiliki beberapa fungsi, yaitu :
· Untuk transfer pengetahuan dari pengirim ke penerima.
· Memotivasi orang lain untuk melakukan suatu tindakan atau pekerjaan tertentu.
· Mengontrol tindakan seseorang.
· Mengekspresikan perasaan dan emosi.
Komunikasi merupakan suatu proses yang mempunyai komponen dasar yang terdiri dari pengirim pesan, penerima pesan dan pesan.
1. Pengirim pesan (sender) dan isi pesan/materi
Pengirim pesan adalah orang yang mempunyai ide untuk disampaikan kepada seseorang dengan harapan dapat dipahami oleh orang yang menerima pesan sesuai dengan yang dimaksudkannya. Pesan adalah informasi yang akan disampaikan atau diekspresikan oleh pengirim pesan. Pesan dapat verbal atau non verbal dan pesan akan efektif bila diorganisir secara baik dan jelas.
Materi pesan dapat berupa :
a. Informasi
b. Ajakan
c. Rencana kerja
d. Pertanyaan dan sebagainya
2. Simbol/ isyarat
Pada tahap ini pengirim pesan membuat kode atau simbol sehingga pesannya dapat dipahami oleh orang lain. Biasanya seorang manajer menyampaikan pesan dalam bentuk kata-kata, gerakan anggota badan, (tangan, kepala, mata dan bagian muka lainnya). Tujuan penyampaian pesan adalah untuk mengajak, membujuk, mengubah sikap, perilaku atau menunjukkan arah tertentu.
3. Media/penghubung
Media/penghubung adalah alat untuk penyampaian pesan seperti : TV, radio surat kabar, papan pengumuman, telepon dan lainnya. Pemilihan media ini dapat dipengaruhi oleh isi pesan yang akan disampaikan, jumlah penerima pesan, situasi dsb.
4. Mengartikan kode/isyarat
Setelah pesan diterima melalui indera (telinga, mata dan seterusnya) maka si penerima pesan harus dapat mengartikan simbol/kode dari pesan tersebut, sehingga dapat dimengerti /dipahaminya.
5. Penerima pesan
Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan dari si pengirim meskipun dalam bentuk kode/isyarat tanpa mengurangi arti pesan yang dimaksud oleh pengirim.
6. Balikan (feedback)
Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima pesan dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim pesan tidak akan tahu dampak pesannya terhadap sipenerima pesan Hal ini penting bagi manajer atau pengirim pesan untuk mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan pemahaman yang benar dan tepat. Balikan dapat disampaikan oleh penerima pesan atau orang lain yang bukan penerima pesan. Balikan yang disampaikan oleh penerima pesan pada umumnya merupakan balikan langsung yang mengandung pemahaman atas pesan tersebut dan sekaligus merupakan apakah pesan itu akan dilaksanakan atau tidak.
Balikan yang diberikan oleh orang lain didapat dari pengamatan pemberi balikan terhadap perilaku maupun ucapan penerima pesan. Pemberi balikan menggambarkan perilaku penerima pesan sebagai reaksi dari pesan yang diterimanya. Balikan bermanfaat untuk memberikan informasi, saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan dan membantu untuk menumbuhkan kepercayaan serta keterbukaan diantara komunikan, juga balikan dapat memperjelas persepsi.
7. Gangguan
Gangguan bukan merupakan bagian dari proses komunikasi akan tetapi mempunyai pengaruh dalam proses komunikasi, karena pada setiap situasi hampir selalu ada hal yang mengganggu kita. Gangguan adalah hal yang merintangi atau menghambat komunikasi sehingga penerima salah menafsirkan pesan yang diterimanya.
Tugas besar teknik komunikasi bertujuan agar setiap mahasiswa lebih memahami tentang cara-cara penyampaian informasi melalui berbagai macam media yaitu: film, poster, dan website. Dalam perencanaan komunikasi adalah sebagai salah satu kompetensi dasar yang harus dipunyai oleh seorang perencana. Pada kenyataannya, di dalam perkembangan terkini bidang perencanaan, ketika semakin banyak kepentingan saling berbenturan dalam proses perumusan kebijakan pengembangan wilayah dan kota, peran komunikasi menjadi sangat penting bagi seorang perencana karena komunkasi digunakan planner untuk mempresentasikan hasil perencanaan dengan bahasa yang baik sehingga pendengar mengerti maksud dan tujuan dari perencanaan.
2.1.1 Teori Dasar
Semarang merupakan kota yang memiliki banyak warisan budaya, salah satunya adalah Kelenteng Sam Po Kong sebagai cagar budaya warga masyarakat yang tinggal di Semarang.
Definisi Genre, Sinopsis, dan Skenario
· Genre adalah pengklasifikasian untuk menentukan jenis/tipe dari film. Contohnya : genre action, adventure, komedi, historical, horror, dll.
· Sinopsis adalah suatu ringkasan cerita yang menceritakan garis besar cerita yang akan di tampilkan dengan tetap memperhatikan unsure intrinstik cerita tersebut.
· Alur adalah pergerakan cerita dari waktu ke waktu. Ada alur progresif (runtut), ada kilas balik (flash back), dan ada percampuran antar keduanya. Alur dibangun oleh narasi, deskripsi, dialog, dan aksi/laku (action).
· Skenario adalah naskah cerita yang harus dilakonkan oleh pelakon dalam bentuk tertulis menjadi visual audio. Jadi, skenario merupakan unsur yang paling penting dalam sebuah produksi film (televisi) karena merupakan unsur yang dibutuhkan paling awal sebagai rancangan untuk membuat film. Dengan sebuah skenario yang baik, sebuah film dapat selesai sesuai dengan hasil pemikiran seseorang.
Ø Prinsip-prinsip desain grafis :
Desain Grafis merupakan suatu porsi dari apa yang dilihat dan dirasakan pada tampilan suatu website. Desain grafis memiliki enam buah prinsip yang mendasar. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut :
· Metaphor (Metafora)
Metaphor atau metafora adalah aplikasi dari deskripsi objek lain yang tidak dapat diartikan secara harafiah. Metafora akan membuat para pengunjung seolah-olah berada di tempat yang sebenarnya, atau bisa dikatakan juga bahwa metafora dibuat mirip seperti tempat yang dikunjungi. Contohnya, website suatu toko online yang memiliki metafora, dimana pengunjung dibawa ke tempat seolah-olah mereka benar ada di toko online tersebut.
· Clarity (Kejelasan)
Harus ada alasan yang kuat/masuk akal dan jelas mengapa menggunakan setiap elemen yang berada dalam suatu interface yang kita buat,contohnya dalam peletakan suatu button,pembuat harus memiliki alasan mengapa diletakkan di tempat tersebut. Penggunaan elemen yang lebih sedikit akan lebih baik.
· Consistency (Ketetapan)
Konsistensi dalam tampilan, pewarnaan, gambar, ikon, typography (model form yang digunakan pada suatu website), teks, dan harus selalu ada metafora dimanapun juga.
· Alignment (Perataan)
Untuk perataan dapat digunakan rata kiri, kanan atau tengah. Pada umumnya suatu teks pada website dimulai dari kiri atas (left alignment), dimana left alignment akan mengijinkan mata untuk menguraikan tampilan dengan lebih mudah. Selain itu dengan menggunakan bantuan garis akan membantu dalam hal perataan. Sembunyikan garis horizontal dan vertical untuk membantu mengalokasikan komponen window/jendela. Garis juga membantu menghubungkan hal-hal yang berhubungan dan memudahkan perataannya.
· Proximity
Item-item yang berkaitan ditampilkan bersama pasti memiliki hubungan karena jarak yang jauh mengimplikasikan bahwa tidak ada hubungan antara item-item tersebut.
· Kontras (Keserasian Tampilan)
Keserasian tampilan akan membuat pengunjung web tertarik pada web tsb. Kontras juga dapat memandu mata pengunjung untuk melihat keseluruhan interface. Keuntungan dari keserasian adalah untuk memperkuat fokus atau untuk memperkuat suatu interface. Kontras digunakan untuk membedakan aktifitas kendali. Juga dapat digunakan untuk men-set item yang paling utama. Item yang paling utama diberi highlight. Dengan mempergunakan geometri dapat membantu pengurutan. Kontras juga mendukung skimming secara cepat.
Keserasian tampilan pada web ini akan membuat para pengunjung tertarik dan tidak membuat mata lelah. Kontras yang digunakan juga memudahkan pengunjung yang datang untuk membeli barang secara online.
2.1.2 Teori Dasar Poster
Poster adalah salah satu bagian seni grafis yang memuat komposisi gambar dan huruf di atas kertas berukuran besar yang memiliki gaya, aliran, maupun trend tersendiri yang tidak lepas dari suatu zaman . Oleh karena itu poster dibuat untuk menyampaikan pesan atau informasi, maka poster akan menjadi elemen dalam Desain Komunikasi Visual. Oleh karena itu, unsur-unsur yang menjadi bahan pertimbangan dalam membuat poster adalah unsur keseimbangan (komposisi tata letak gambar dan tulisan yang seimbang), penekanan dalam judul (judul dibuat dengan huruf kapital), menyatukan dan memisahkan kelompok-kelompok informasi sehingga poster tersebut enak dibaca, dan dapat memberikan kesan atau sentuhan yang sesuai dengan tema cerita/film yang dibuat.
2.1.3 Teori Dasar Website
Website adalah kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink) sehingga bisa diakses di seluruh dunia selama terkoneksi dengan jaringan internet. Website juga adalah salah satu alat komunikasi online yang menggunakan media internet dalam pendistribusiannya.
Secara terminologi website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs, yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya berada di dalam World Wide Web (WWW) di Internet.
Secara terminologi website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs, yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya berada di dalam World Wide Web (WWW) di Internet.
2.1.4 Teori Dasar Film
Film sebagai sarana nyata, gambar-hidup, juga sering disebut movie. Film berisi rekaman video yang mempunyai alur cerita yang diperankan oleh beberapa lakon berdasarkan skenario yang telah dibuat.
2.2 Media Peralatan, Software, dan Situs
2.2.1 Media Peralatan
· Laptop dan Printer
Laptop digunakan untuk membuat draft design fim, laporan, skenario, poster, website, dan film. Dengan Laptop dapat memudahkan pengeditan bila diperlukan. Printer berfungsi mencetak hasil laporan, skenario, dan poster.
· Transportasi
Transportasi sebagai alat yang digunakan untuk mencapai lokasi syuting/mobilisasi.
· Handycam
Digunakan untuk merekam film berdasarkan skenario dengan beberapa scene.
· Digital Camera
Digunakan untuk pengambilan gambar untuk poster, website, dan beberapa potongan gambar pada film.
2.2.2 Software
· Microsoft Word
Program yang berfungsi untuk pembuatan draft desain film, laporan dan skenario.
· Microsoft Office Power Point
Program yang berfungsi untuk presentasi.
· CorelDraw X4
Program/aplikasi yang berfungsi untuk pembuatan, pengaturan efek dan pengeditan design grafis yaitu poster.
· Windows Movie Maker
Program/aplikasi sederhana untuk mengedit video dengan memberikan efek tulisan, suara, dan mengatur durasi.
· Ulead video
Program/aplikasi untuk mentransfer dan mengedit video.
2.2.3 Situs
· Blogspot
Situs ini berfungsi untuk pembuatan dan mendesign website.
· Youtube
Situs ini berfungsi untuk mengupload/memasukan video.
BAB III
Sam Po Kong 1001 Legenda
3.1 Rancangan Desain Poster
“Sam Po Kong 1001 Legenda” telah memiliki daya tarik tersendiri bagi khalayak umum yang sudah mengetahuinya. Karena telah memberikan ulasan tentang budaya dan sejarah tentang Kelenteng Sam Po Kong. Poster kami menggambarkan bahwa di Semarang banyak terdapat bangunan tua yang menyimpan banyak sejarah, antara lain Kelenteng Sam Po Kong, Gereja Blendug, dan Lawang Sewu. Digambarkan juga wayang kulit yang menggambarkan budaya asli Indonesia yaitu budaya Jawa.
3.2 Rancangan Desain Website
Website kelompok 9 adalah www.tekomsembilan.blogspot.com. Selain itu dengn menggunakan media website dapat memudahkan untuk memperkenalkan budaya di Kota Semarang yaitu Kelenteng Sam Po Kong.
Isi dari website adalah sebagai berikut:
1. Tampilan gambar Kelenteng Sam Po Kong, Lawang Sewu dan Gereja Blendug.
2. Tampilan banner yang sesuai dengan tema yang diangkat.
3. Tampilan film drama yang mengisahkan 2 mahasiswa yang memperkenalkan Kelenteng Sam Po Kong dan menceritakan sejarah Kelenteng Sam Po Kong.
4. Tampilan web lain yang dapat menambah wawasan tentang budaya kota Semarang melalui Hyperlink.
5. Profil dan foto anggota Kelompok Sembilan.
3.3 Rancangan Skenario Film
3.3.1 Bentuk Skenario
Bentuk skenario film ini adalah naratif. Adegan-adegan dari film ini diperankan masing-masing tokoh.
3.3.2 Penulisan naskah
a. Target dan tujuan pembuatan film
Pembuatan film ini memiliki tujuan memperkenalkan Legenda Sam Po Kong kepada masyarakat luas, menambah wawasan dan informasi tentang pariwisata di Kota Semarang. Target film ini adalah dapat menarik minat wisatawan asing dan lokal untuk berkunjung melihat keindahan Klenteng Sam Po Kong.
b. Tema dan Ide Pokok
Tema dari film ini adalah Wisata Budaya Nusantara, sedangkan Judul “Sam Po Kong 1001 Legenda”.
3.3.3 Pembuatan Sinopsis
a. Sinopsis umum dan tema cerita
Kota Semarang memiliki berbagai tempat wisata, salah satunya adalah Kelenteng Sam Po Kong. Faktor ketidaktertarikan adalah hambatan bagi khalayak umum untuk mengunjungi wisata sejarah di Klenteng Sam Po Kong. Oleh karena itu, tugas besar teknik komunikasi ini kami jadikan sarana untuk menambah dan menarik minat wisatawan untuk mengenal warisan nenek moyang dan cagar budaya kota Semarang ini patut untuk dilestarikan.
b. Sinopsis per episode
Film ini kami buat dalam 4 episode. Episode pertama bercerita tentang Laksamana Cheng Ho yang berlayar untuk berdagang dan sampai di pulau Jawa tepatnya di daerah Simongan, sebelah barat daya kota Semarang.
c. Penokohan
· Bastian Tri : Laksamana Cheng Ho
· Paldibo : Wakil Laksamana Cheng Ho
· Virgawasti : Penjaga Kelenteng dan penduduk pribumi
· Kenida : Penduduk pribumi
· Zulinar : Penduduk pribumi
· Ninik W : Mahasiswi pwk
· Nur Ratna : Mahasiswi pwk
d. Karakter Tokoh
Bastian Tri : bijaksana
peduli
baik hati
bertanggungjawab
Paldibo : bijaksana
baik hati
peduli
Virgawasti : ramah
baik hati
Kenida : lugu
baik hati
Zulinar : centil
ceria
ramah
Ninik W : baik hati
rajin
sholehah
Nur Ratna : rajin
gaul
Sholehah
e. Setting
Lokasi yang digunakan adalah Kelenteng Sam Po Kong dan Kampus Planologi.
f. Skrip Film
Judul Film : Sam Po Kong 1001 Legenda
Scene : 8
Cerita/Skenario : Kelompok 9
Durasi : ± 15 menit
Genre : Komedi
SKENARIO
Opening
Gambar-gambar pembuka
Isi
Scene 1
Pada suatu hari, dua mahasiswi PWK sedang berbincang-bincang di depan kelas. Mereka membicarakan tentang rencana liburan mereka.
Tyas : "Nung, kita liburan lama nih. Enaknya ngapain ya?"
Inung : "Sumpe loe? Hmm… Gimana kalo kita pergi aja? Gue jenuh nih."
Tyas : "Hmm, boleh juga tuh. Enaknya kita ke mana?"
Inung : "Ke tempat wisata di Semarang aja. Kita kan dari luar Semarang getoo.”
Tyas :"Yup! Gimana kalo kita ke Kelenteng Sampokong. Gue pengen tau nih sejarahnya.”
Inung : "Oke. Gue juga, Yas. Minggu depan kita ke sana ya."
Scene 2
Seminggu kemudian Tyas dan Inung akhirnya pergi ke Kelenteng Sampokong. Sesampainya di sana mereka bertemu dengan seorang penjaga kelenteng bernama Cik Yen.
Cik Yen : "Good Morning…"
Inung &Tyas : "Good morniiiiiinng."
Cik Yen : "Ada yang bisa saya bantu?"
Inung : "Yeah. Gue pengen tau getoo sejarahnya Kelenteng Sampokong."
Cik Yen : "Ooh… Kalian mau tau? Ceritanya panjang. Mari duduk dulu.
Tyas : (Lalu mereka bertiga duduk di depan kelenteng)
Gimana Cik, ceritanya? Kenapa bisa dinamakan Kelenteng Sam Po Kong?”
Cik Yen : "Begini kisahnya…"
Scene 3
Pada abad ke 15 seorang Laksamana Cina bernama Laksamana Cheng Ho beserta wakilnya yaitu Wang King Kong dan beberapa anak buahnyamelakukan sebuah ekspedisi dan berlayar melewati pantai utara Jawa. Mereka akhirnya terpaksa mendarat di Semarang karena Wang King Kong sakit keras. Ketika mendarat, Wang King Kong mengeluh perutnya sangat sakit.
Wang : "Laksamana, lihat! Ada gua di sana." (Wang King Kong menunjuk ke suatu gua yang letaknya tak jauh dari mereka.
Cheng : "Wah. Iya. Bagaimana kalo kita beristirahat di sana selama beberapa hari sampai kamu sembuh?"
Wang : (Tiba-tiba terdengar suara aneh. Tuuuuuutt…) "Wah, Tuan, sepertinya saya tidak bisa tinggal di gua. Saya harus ke toilet. Apakah ada toilet di dekat sini? "
Cheng : "Waduh. Sebentar ya, Kong. Saya akan bertanya ke penduduk setempat."
Saat Cheng Ho akan berlari menuju rumah warga, tiba-tiba seorang wanita bernama Ken Mbledes lewat di hadapannya.
Cheng : "Selamat siang, Mbak."
Ken : (Ken Mbledes yang membawa banyak barang terkejut lalu terpeleset dan barangnya berhamburan di jalan.) "Emaaaaaaakk…"
Cheng : (Dengan sigap Cheng Ho menangkap Ken Mbledes.) "Hati-hati, mbak."
Ken : (Ken Mbledes pun terpana melihat sang Laksamana.)
"Eh, iya, Mas. Maaf maaf. Ada apa ya, Mas?"
Cheng : "Saya mau tanya, toilet di mana ya, mbak?"
Ken :"Ooh toilet... Belok kanan, belok kiri, ada bunderan masuuuuuukk…"
Cheng : "Di situ ada toilet, Mbak?"
Ken : "Ooh… Enggak, Mas. Di situ ada tukang ojek. Jadi tanya aja sama mereka. Soalnya saya nggak tau."
Cheng : "Mbak, anak buah saya sakit keras. Dia harus ke tolilet sekarang juga."
Ken : "Aduh, rempong deh bo'… Hmm, yaudah deh kalian istirahat aja di rumah saya. Nanti kalau adik saya pulang biar diobatin sama dia."
Cheng : "Alhamdulillah. Terimakasih, Mbak."
Cheng Ho bergegas pergi menghampiri Wang King Kong dan membawanya ke rumah Ken Mbledes.
Ken : "Eh, Mas, sebelum masuk rumah saya, kalian harus ganti baju dulu. Ini ada baju almarhum bapak saya. Kalau mau tinggal di desa ini, harus pakai baju orang desa. Biar membaur, Mas."
Wang : "Nanti saja ya, Mbak. Saya kebelet."
Ken : "Ooh tidak bisa. Harus ganti baju dulu."
Wang : "Ya sudahlah. Saya ganti baju dulu, Mbak."
Scene 5
Cheng Ho dan Wang King Kong mengganti baju mereka dengan baju yang diberikan Ken Mbledes. Walaupun sangat kekecilan, namun mereka tetap memakainya. Mereka sampai di rumah Ken Mbledes. Setelah ke toilet, Wang King Kong dan Cheng Ho beristirahat di teras. Tiba-tiba seorang tukang jamu bernama Julinem lewat di hadapan mereka.
Jul : "Jamuuu… Jamuuu…"
Cheng : "Mbak, Mbak… Beli jamu."
Jul : "Iya, Mas… Jamu apa mas? Galian singset aja ya biar Masnya jadi singset…"
Cheng : "Bukan buat saya, Mbak. Tapi buat temen saya, dia lagi sakit keras."
Jul : "Waduh sakit apa, Mas? Waduh waduh waduh…"
Lalu Julinem mencoba memeriksa Wang King Kong. Saat memeriksa Wang King Kong, tiba-tiba Ken Mbledes keluar dari dalam rumah.
Ken : "Wah, kebetulan. Mas, kenalin, ini Julinem adik saya. "
Wang : "Ooh. Tolong di periksa sekalian ya, Mbak. Saya sudah sakit keras dari kemarin."
Jul : "Owalah, ini tu sakit muntaber, Mas. Bukan sakit keras. Nih saya kasih jamu, pasti manjur."
Wang King Kong meminum jamu tersebut. Beberapa menit kemudian, dia merasa bugar kembali.
Wang : "Wah… Terimakasih ya, Mbak. Ini uangnya."
Jul : "Nggak, mas. Saya maunya dibayar pake cintanya Mas aja."
Wang : (Mendengar itu, Wang langsung memegangi perutnya) "Waduh. Maaf, Mbak saya mau buang air dulu."
Cheng : "Saya juga, Mbak."
Wang King Kong bergegas masuk ke dalam rumah. Disusul oleh Cheng Ho.
Jul : "Lho-lho mas, kok malah buang air to? Wah, ganteng-ganteng penyakitan."
Ken : "Huss. Kamu itu ganjen banget siiiiiihh… Tu kan gara-gara kamu dia sakit perut lagi."
Scene 6
Selama tiga hari tinggal di rumah Ken Mbledes, Wang King Kong dan Cheng Ho rajin membantu Ken Mbledes dan Julinem berjualan. Wang King Kong akhirnya sembuh dari sakitnya. Lalu suatu sore, dia dan Laksamana Cheng Ho berbincang-bincang di teras rumah Ken Mbledes.
Cheng : "Kong, gimana kalau besok pagi kita pulang ke Cina?"
Wang : "Saya sudah kerasan disini. Apalagi ada Julinem, mbak jamu yang baik hati itu."
Cheng : "Sebenarnya saya juga sudah kerasan di sini. Tapi saya harus melanjutkan perjalanan. Saya akan mengadakan acara perpisahan dengan warga desa setempat sebelum saya pergi berlayar."
Wang : "Baiklah kalau begitu. Saya akan tetap tinggal di sini."
Scene 7
Keesokan harinya Laksamana Cheng Ho mengadakan acara perpisahan dengan penduduk setempat. Ken Mbledes dan Julinem datang ke acara tersebut. Lalu Ken Mbledes menari bersama Laksamana Cheng Ho. Saat mereka menari, Wang King Kong tiba-tiba berteriak memanggil Laksamana Cheng Ho.
Wang : "Laksamana!"
Cheng : "Ada apa, Kong?"
Wang : "Becaknya sudah datang. Anda harus pulang sekarang."
Cheng : "Saya harus pulang sekarang." (Lalu Cheng Ho menaiki becak yang akan mengantarnya pulang.) "Selamat tinggal semuanya."
Ken Mbledes merasa sangat sedih hingga menangis tersedu-sedu.
Tiga hari kemudian akhirnya Wang King Kong menikah dengan Julinem dan mereka membuka usaha dagang sayur dan warung jamu. Mereka berdua langgeng sampai tua. Dan pada suatu hari Wang King Kong sakit keras, sampai akhirnya meninggal. Wang King Kong dimakamkan di area tersebut dan dikenal sebagai Ki Dampo Awang.
Warga berinisiatif membangun sebuah kelenteng untuk mengenang jasa Laksamana Cheng Ho dan Wang King Kong yang telah membantu memakmurkan warga setempat. Sampai sekarang kelenteng itu dikenal sebagai Kelengteng Sam Po Kong.
Scene 8
Cik Yen : "Begitulah kisah berdirinya kelenteng ini."
Inung : "Wah, menarik banget ya. Keren gilaaa…"
Tyas : "Hmm, kalo gitu aku bakal ngajak temen-temen ke sini."
Inung : "Wah… Bener tu. Gue juga mau ajak sodara-sodara gue. Buat bapak gue, ibu gue, adik gue, kakak gue, semuanya, harus ke sini karena di sini keren gilaa…"
Cik Yen : "Wah ikut seneng deh kalo kalian seneng."
Tyas : "Ya udah, kalo gitu kita mau liat-liat ke dalamya, Cik. Makasih banyak ya, Cik."
Cik Yen : "Sama-sama…"
Closing
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan dan Saran
4.1.1 Kesimpulan
Dalam pembuatan film, skenario, website, poster, dan laporan yang kelompok kami buat pasti ada kendala/hambatan yang kami alami. Proses syuting juga dilakukan kerjasama yang solid untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Kelompok kami saling bertukar pikiran untuk mempersiapkan segala sesuatu untuk tugas besar teknik komunikasi ini.
4.2.2 Saran
Dalam pembuatan tugas besar ini terlebih dahulu tentukanlah tema yang telah disepakati bersama, lalu judul film. Skenario adalah bagian yang penting dalam merancang sebuah film agar alur cerita bisa runtut dan mudah dimengerti masyarakat umum.